Metode Percobaan (Experimantal Method)
Pengertian
Metode Percoban (Experimental Method)
Dalam
dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of
activities designed to achieves a particular educational goal . Jadi, dengan demikian
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanan yang berisi tentang
rangkaian yang didesain untuk mencapai pendidikan tertentu, J.R. David, ( Sanjaya,
2006).
Metode
percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau
kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan, dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari, mengalami
suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan
demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mecoba
mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang
dialaminya itu.
Sedangkan
menurut Roestiyah (2001:80) metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana
siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaanya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke
kelas dan dievaluasi oleh guru.
Menurut
Schoenherr, ( Palendeng, 2003 ) metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk
pembelajaran sains, karena metode eksperimen mampu memberikan kondisi belajar
yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal.
Siswa diberi kesaempatan untuk menyusun sendiri konsep dalam struktur
kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan alam kehidupanya. Dalan metode eksperimen,
guru dapat mengembangkan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa
mendapat kesempatan untuk melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Pengalaman yang diperoleh secara langsung dapat tertanam dalam ingatanya.
Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa dapat menumbuhkan rasa
percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.
Pembelajaran
dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk belajar konsep fisika
sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika. Siswa belajar secara aktif dengan
mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian, siswa akan menemukan
sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama pembelajaran.
1. Tujuan dan Esensi
Metode Percobaan (Experimental Method)
Penggunaan
metode percobaan ini mempunyai tujuan yaitu agar siswa mampu dan menemukan
sendiri berbagai jawaban atau persoalan yang dihadapi dengan melakukan
percobaan sendiri. Selain itu siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah,
dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dan teori sesuatu yang sedang
di pelajari. Esensi dari penggunaan metode eksperimen yakni menyajikan bahan pelajaran
melalui percobaan serta mengamati suatu proses. Pengalaman belajar yang akan
diperoleh adalah menguji sesuatu, menguji hipotesis, menemukan hasil percobaan
dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa. Agar penggunaan metode eksperimen ini
efesien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
a.
Dalam eksperimen setiap siswa harus melakukan percobaan, maka jumlah alat dan
bahan harus cukup bagi setiap siswa.
b.
Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau
hasilnya tidak membahayakn maka kondisi alay dan mutu bahan yang digunakan harus baik dan bersih.
c.
Dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses perubahan,
maka perlu adanya waktu yang cukup lama.
d.
Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi petunjuk
yan jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta
keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungan oleh guru
dalam memilih objek yang akan dieksperimenkan.
2. Prosedur pelaksanaan
eksperimen
Roestiyah
(2001: 81) bahwa pelaksanaan metode eksperimen adalah sebagai berikut:
a) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan
eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui
eksperimen.
b) Memberikan penjelasan kepada siswa tentang
alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus
dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat.
c) Selama eksperimen berlangsung guru harus
mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang
menunjang kesempuranaan jalannya eksperimen.
d) Setelah eksperimen selesai guru harus
mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi
dengan tes atau Tanya jawab.
3. Hal-hal yang harus
diperhatikan atau dipersiapkan guru dalam eksperimen
Menurut
E. Mulyasa (2007) hal-hal yang harus dipersiapkan guru dalam melakukan
eksperimen adalah:
a)
Tetapkan tujuan eksperimen
b)
Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
c)
Persiapkan tempat melakukan eksperimen
d)
Perhitungkan jumlah siswa, sesuai dengan alat yang tersedia
e)
Perhatikan keamanan dan keselamatan agar dapat memperkecil resiko yang mungkin
berbahaya perhatikan disiplin dan tata terstib, terutama dalam menjaga alat dan
bahan yang digunakan
f)
Berikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatiakan, tahapan yang harus dilakukan,
dan yang dilarang.
Batas-batas kemungkinan pemakaian metode eksperimen
Batas-batas kemungkinan pemakaian metode eksperimen
-
Kurangnya persiapan dan pengalaman pada diri guru menimbulkan kesulitan di
dalam pelaksanaan eksperimen.
- Jika eksperimen memerlukan waktu yang cukup panjang, guru dituntut keseksamaan dalam menentukan alokasi waktu untuk setiap pelajaran tetap dapat berjalan dengan baik.
- Jika alat-alat tidak cukup mengakibatkan tidak semua siswa mendapat kesempatan untuk mengadakan eksperimen, Subari (1988: 87).
- Jika eksperimen memerlukan waktu yang cukup panjang, guru dituntut keseksamaan dalam menentukan alokasi waktu untuk setiap pelajaran tetap dapat berjalan dengan baik.
- Jika alat-alat tidak cukup mengakibatkan tidak semua siswa mendapat kesempatan untuk mengadakan eksperimen, Subari (1988: 87).
4. Tahap-tahap
Pelaksanaan Eksperimen
Pembelajaran
dengan metode eksperimen menurut Palendeng, (2003) meliputi tahap-tahap sebagai
berikut:
1.
Percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan
guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah
yang berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari.
2.
Pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa
diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut.
3.
Hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil
pengamatan.
4.
Verifikasi, egiatan untuk membuktikan kebenaran dan dugaan awal yang telah dirumuskan
dan dilakukan melalui kerja kelompok . siswa diharapkan merumuskan hasil
percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya.
5.
Aplikasi konsep setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan
dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah
dipelajari.
6.
Evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep. Penerapan pembelajaran
dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahanan
konsep dapat diketahui apabila siswa mampuh mengutarakan secara lisan, tulisan,
maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain siswa memiliki kemampuan
untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh dan menerapkan konsep yang terkait
dengan pokok bahasan.
Kelebihan
dan kekurangan metode eksperimen menurut Djamarah (2002),
Kelebihannya
adalah :
a.
Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobannya.
b.
Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dan
hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
c.
Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat
manusia.
Kekurangannya
adalah :
a.
Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sainis dan teknologi.
b.
Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu
mudah diperoleh dan kadang mahal.
c. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan
ketabahan.
d. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil
yang diharapkan karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada di luar
jangkauan kemampuan dan pengendalian.
5. Prinsip-prinsip Pengajaran
Eksperimen
Metode
Eksperimen sangat khas untuk membelajarkan perinsip atau generalisasi hubungan
dua variable, yaitu variabel bebas dan variabel terkait. Sehubungan dengan
penjelasan ini, metode eksperimen dapat dibagi menjadi eksperimen sederhana,
ekserimen terkontrol, dan eksperimen berujung terbuka (openendedeksperimen ),
Thurber dan Collet, (Irawan Jaya). Dengan adanya pembagian ini, guru tidak
perlu khawatir bahwa pelaksanaan eksperimen di kelas sains yang menggunakan TIK
akan memakan waktu banyak, pelaksanaannya rumit dan adanya kesulitan yang lain.
a. Eksperimen Sederhana
Banyak
masalah IPA yang dapat dipecahkan dengan eksperimen sederhana, sehingga tidak
memerlukan tahap-tahap pekerjaan yang terpisah untuk menyelesaikannya. Langkah
dan eksperimen sederhana itu adalah:
1). Pengajuan masalah
2). Pelaksanaan
percobaan untuk pengamatan masalah
3). Pengambilan
kesimpulan.
Dalam
eksperimen ini perlu dilakukan pengontrolan terhadap variabelvariabel bebas
yang tidak dipelajari, karena pengaruhnya terhadap variabel terikat dapat
diabaikan atau memang tidak ada variabel lain yang berpengaruh kacuali variabel
yang sedang dipelajari.Sebagai contoh, masalah yang akan dipecahkan adalah:
“apakah tepung beras mengamdung amilum?” masalah itu cukup di pecahkan dengan
percobaan, yang dilakukan dengan meneteskan larutan YKY (Yodium) pada tepung
beras, kemudian mengamati bahwa zat tersebut berubah warna biru. Untuk
mengambil kesimpulan, siswa cukup mengambil kesimpulan bahwa tepung beras
mengandung amilum berdasarkan perubahan warna yodium menjadi biru.
b. Eksperimen
Terkontrol
Hubunhgan
antara suatu variabel bebas dan variabel terikat dalam fenomenafenomena alam
banyak yang tidak dapat diamati karena adanya variabel lain yang berpengaruh
terhadap variabel terikat yang diamati. Misalnya, pada suatu tanaman pot baru
yang tanahnya diberi urea, pertumbuhannya subur, tetapi tidak dapat disimpulkan
begitu saja bahwa yang menyebabkan subur adala zat urea, karena orang berfikir
bahwa factor lain juga dapat berpengaruh. Hubungan antara variabel-variabel seperti
itu dapat diajarkan kepada siswa dengan metode eksperimen terkontrol. Dalam metode
ini dibuat eksperimen dengan menggunakan dua kelompok tanaman pot yag medium
tanahnya sama, tetapi pada satu kelompok tanaman tanah diberi pupuk urea. sementara
kelompok tanaman yang lain tidak diberi urea. Dalam pelaksanaan metode
eksperimen terkontrol, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
1). Pengajuan masalah
2). Pengajuan hipotesis
3).Pengontrolan
variabel (membuat perlakuan variabel bebas dan mengendalikan varabel terkontrol
4). Pelaksanaan
eksperimen
5). Pengolahan data
6). Pengambilan kesimpulan
Dalam
metode eksperimen terkontrol kesimpulan yang dibuat bersifat tertutup, artinya
kesimpulan itu merupakan jawaban yang pasti (tidak perlu dipertanyakan
kebenarannya, atau tidak mengundang munculnya masalah baru). Sejalan degan
pendekatan eksperimen ada keterkaitan pula antara pendekatan eksperimen dengan
pendekatan proses. Dapat dikatakan bahwa pendekatan eksperimen adalah bagian
dari keterampilan proses. Para ahli IPA dalam menanyakan, memeriksa,
menyelidiki suatu objek atau gejala alam untuk memcahkan masalah, menemukan
konsep, atau perinsip melalui proses-proses tertentu antara lain : mengamati, mengklasifikasi, merumuskan
hipotesis dan melakukan eksperimen.
0 komentar:
Posting Komentar